Mengenal Jenis Bisnis Firma: Pengertian, Ciri-Ciri, dan Contoh Penerapannya
kontenbisnis.id – Dalam dunia usaha, pemilihan bentuk badan usaha merupakan salah satu keputusan penting yang akan memengaruhi cara bisnis dijalankan. Salah satu bentuk badan usaha yang sering ditemui di Indonesia adalah firma.
Meski keberadaannya tidak sepopuler perseroan terbatas (PT), firma tetap menjadi pilihan yang relevan, khususnya bagi usaha kecil dan menengah yang ingin membangun kerja sama berdasarkan kepercayaan.
Artikel ini akan mengulas secara mendalam mengenai jenis-jenis bisnis firma, mulai dari pengertian, ciri khas, kelebihan dan kekurangannya, hingga contoh penerapannya dalam praktik.
Pengertian Firma
Firma adalah bentuk badan usaha yang didirikan oleh dua orang atau lebih, yang secara bersama-sama menjalankan usaha di bawah satu nama. Masing-masing anggota firma bertanggung jawab penuh terhadap utang dan kewajiban perusahaan, baik dengan harta perusahaan maupun harta pribadi.
Secara hukum, firma dibentuk berdasarkan perjanjian tertulis yang biasanya dituangkan dalam akta notaris dan didaftarkan ke instansi terkait agar memiliki kekuatan hukum yang sah.
Firma sering dijumpai dalam usaha yang mengedepankan kepercayaan antarpemilik, seperti firma hukum, firma akuntansi, atau firma konsultan.
Ciri-Ciri Firma
Agar lebih memahami struktur bisnis ini, berikut adalah beberapa ciri utama dari firma:
- Didirikan oleh dua orang atau lebih
- Memiliki satu nama bersama untuk kegiatan usaha
- Masing-masing sekutu atau pemilik firma memiliki tanggung jawab tidak terbatas
- Tanggung jawab mencakup seluruh kewajiban perusahaan, termasuk harta pribadi
- Keputusan bisnis diambil berdasarkan kesepakatan bersama
- Modal diperoleh dari para pendiri firma
- Laba dibagi sesuai porsi yang telah disepakati dalam perjanjian
Ciri-ciri ini membedakan firma dari bentuk badan usaha lain seperti CV (Commanditaire Vennootschap) atau PT (Perseroan Terbatas).
Jenis-Jenis Bisnis Firma
Secara umum, terdapat beberapa jenis firma yang diklasifikasikan berdasarkan peran dan tanggung jawab para anggotanya. Berikut penjelasannya:
- Firma Dagang
Jenis firma ini bergerak dalam bidang perdagangan barang atau jasa. Aktivitas utamanya adalah jual beli produk secara rutin dengan tujuan memperoleh keuntungan. Firma dagang biasanya memiliki mitra yang aktif menjalankan operasional perusahaan secara langsung.
Contoh: Firma yang menjual produk bahan bangunan, perlengkapan kantor, atau barang konsumsi lainnya.
- Firma Non-Dagang (Jasa)
Berbeda dengan firma dagang, jenis firma ini fokus pada penyediaan jasa profesional. Umumnya bergerak di bidang hukum, keuangan, kesehatan, atau konsultasi. Anggota firma biasanya adalah para profesional yang memiliki kompetensi di bidang masing-masing.
Contoh: Firma hukum, firma akuntan publik, atau firma arsitek.
- Firma Umum (General Partnership)
Dalam firma umum, semua mitra atau anggota memiliki tanggung jawab yang sama terhadap operasional bisnis. Mereka juga menanggung risiko dan kewajiban secara kolektif. Seluruh mitra aktif terlibat dalam pengambilan keputusan dan kegiatan operasional sehari-hari.
Struktur ini menekankan pada prinsip kepercayaan dan keterbukaan antara para pendiri.
- Firma Terbatas (Limited Partnership)
Jenis ini sebenarnya lebih mendekati struktur CV, di mana terdapat mitra aktif dan mitra pasif. Mitra aktif menjalankan kegiatan usaha, sementara mitra pasif hanya menyetor modal dan tidak terlibat dalam pengambilan keputusan operasional.
Dalam praktiknya, bentuk ini membantu meminimalkan risiko pribadi bagi mitra yang tidak terlibat langsung dalam manajemen.
- Firma Bersaham (Joint Stock Partnership)
Meskipun jarang ditemui, jenis firma ini memungkinkan para anggotanya memiliki saham dalam perusahaan. Setiap mitra memiliki hak atas keuntungan sesuai proporsi sahamnya.
Struktur ini biasanya digunakan untuk usaha yang membutuhkan modal besar namun masih berbentuk firma, bukan PT.
Kelebihan Firma sebagai Bentuk Usaha
Pemilihan firma sebagai bentuk usaha memiliki sejumlah keunggulan yang patut dipertimbangkan, antara lain:
- Proses pendirian relatif lebih sederhana dibandingkan dengan PT
- Biaya legalitas dan administrasi awal tergolong lebih rendah
- Adanya pembagian tanggung jawab dan risiko di antara mitra
- Pengambilan keputusan bisa dilakukan secara langsung melalui musyawarah
- Modal usaha lebih kuat karena berasal dari lebih dari satu pihak
- Kepercayaan antarmitra menjadi fondasi yang kuat untuk pertumbuhan bisnis
Dengan sinergi yang baik antara mitra, firma bisa berkembang lebih stabil dalam jangka panjang.
Kekurangan Firma yang Perlu Diperhatikan
Meskipun memiliki banyak kelebihan, firma juga memiliki kelemahan yang perlu dipertimbangkan:
- Tanggung jawab tidak terbatas membuat seluruh mitra bertanggung jawab atas utang perusahaan, termasuk harta pribadi
- Risiko konflik antaranggota cukup tinggi bila tidak ada kesepakatan yang jelas
- Sulit menarik investor eksternal karena struktur firma kurang fleksibel
- Keputusan bisnis bisa terhambat jika terjadi perbedaan pendapat di antara para mitra
- Apabila salah satu mitra melakukan kesalahan, mitra lain tetap ikut bertanggung jawab
Dengan memahami risiko ini sejak awal, pelaku usaha bisa menyiapkan perjanjian kerja sama yang jelas untuk mengurangi potensi masalah di kemudian hari.
Baca juga: Jenis Bisnis Perseorangan: Pengertian, Contoh, dan Keunggulannya
Contoh Penerapan Firma di Dunia Usaha
Firma sering kali dijumpai dalam bidang profesional seperti hukum atau akuntansi. Sebagai contoh, firma hukum yang didirikan oleh dua pengacara senior dapat berbagi klien, biaya operasional, serta hasil dari layanan hukum yang diberikan.
Demikian pula, dalam firma konsultan pajak, beberapa profesional dengan latar belakang akuntansi dan perpajakan bisa bersatu membentuk badan usaha bersama untuk menawarkan layanan kepada perusahaan lain.
Di sektor perdagangan, firma juga bisa terbentuk dari kerja sama beberapa pedagang yang menyatukan modal untuk menjalankan toko grosir atau jaringan distribusi produk.
Hal yang Perlu Disiapkan Saat Mendirikan Firma
Bagi Anda yang tertarik membentuk firma, berikut beberapa langkah penting yang perlu diperhatikan:
- Tentukan mitra usaha yang memiliki visi dan komitmen yang sejalan
- Buat perjanjian tertulis yang memuat hak, kewajiban, dan porsi keuntungan masing-masing mitra
- Pilih nama firma yang belum digunakan pihak lain dan tidak melanggar ketentuan hukum
- Buat akta pendirian di hadapan notaris dan daftarkan ke Kementerian Hukum dan HAM
- Lengkapi perizinan usaha yang dibutuhkan sesuai bidang usaha yang dijalankan
Dengan persiapan yang matang, firma bisa menjadi wadah kerja sama yang saling menguntungkan dan berkelanjutan.
Baca juga: Jenis Bisnis Ekstraktif: Pengertian, Contoh, dan Dampaknya dalam Dunia Usaha
Firma merupakan bentuk badan usaha yang dibangun atas dasar kerja sama dan kepercayaan. Jenis bisnis ini memiliki struktur yang fleksibel dan cocok bagi para pelaku usaha yang ingin berbagi tanggung jawab serta modal dalam membangun bisnis.
Dengan memahami berbagai jenis firma serta kelebihan dan kekurangannya, pelaku usaha dapat menentukan pilihan terbaik sesuai kebutuhan bisnis mereka. Perencanaan yang matang dan kesepakatan yang jelas antara mitra merupakan kunci keberhasilan dalam menjalankan usaha firma.