Jenis Usaha Menengah yang Potensial dan Relevan di Era Digital
kontenbisnis.id – Usaha menengah merupakan bagian dari sektor ekonomi yang memiliki peran strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Di Indonesia, usaha menengah termasuk dalam kategori UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah), yang secara kolektif menyerap sebagian besar tenaga kerja dan menyumbang signifikan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
Dalam konteks era digital saat ini, transformasi bisnis telah membawa berbagai peluang baru, khususnya bagi pelaku usaha menengah untuk berkembang lebih cepat melalui pemanfaatan teknologi dan platform digital.
Artikel ini akan membahas berbagai jenis usaha menengah yang relevan dan berpotensi besar, serta bagaimana strategi yang dapat diterapkan untuk memperkuat daya saing.
Pengertian Usaha Menengah
Usaha menengah adalah jenis usaha yang memiliki jumlah aset dan omzet lebih besar dari usaha kecil, namun belum masuk kategori perusahaan besar.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2021, usaha menengah adalah usaha yang memiliki kekayaan bersih antara Rp5 miliar hingga Rp10 miliar (tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha), atau memiliki omzet tahunan antara Rp15 miliar hingga Rp50 miliar.
Karakteristik usaha menengah biasanya mencakup struktur organisasi yang lebih formal, memiliki jumlah karyawan lebih dari 20 orang, dan sistem operasional yang lebih kompleks dibandingkan usaha mikro atau kecil.
Jenis Usaha Menengah yang Menjanjikan
Berikut ini adalah beberapa jenis usaha menengah yang memiliki prospek menjanjikan dan sejalan dengan perkembangan zaman:
1. Industri Kuliner dan Makanan Olahan
Sektor kuliner selalu menjadi primadona dalam dunia usaha karena permintaannya yang stabil dan cenderung meningkat. Usaha menengah di bidang ini biasanya mencakup:
- Produksi makanan beku (frozen food)
- Restoran atau kafe dengan konsep unik
- Pabrik kecil pengolahan makanan ringan atau camilan khas daerah
Peluang di bidang kuliner semakin besar dengan adanya layanan pesan antar berbasis aplikasi, yang memperluas jangkauan pasar secara digital.
2. Fashion dan Produk Gaya Hidup
Industri fashion lokal kini berkembang pesat seiring meningkatnya minat masyarakat terhadap produk buatan dalam negeri. Usaha menengah di bidang ini meliputi produksi pakaian, sepatu, tas, dan aksesoris yang memiliki nilai tambah melalui desain atau konsep unik.
Keberadaan e-commerce dan media sosial memungkinkan pelaku usaha memasarkan produknya secara luas tanpa batasan geografis.
3. Teknologi Informasi dan Layanan Digital
Dengan meningkatnya digitalisasi di berbagai sektor, usaha menengah di bidang teknologi informasi menjadi sangat relevan. Beberapa contoh usaha antara lain:
- Pengembangan perangkat lunak (software house)
- Jasa pengelolaan data dan keamanan siber
- Konsultan digital marketing
- Aplikasi berbasis kebutuhan spesifik industri
Kebutuhan terhadap solusi digital di sektor pendidikan, kesehatan, dan ritel memberikan peluang besar bagi pelaku usaha di bidang ini.
4. Agribisnis dan Pengolahan Hasil Pertanian
Indonesia yang dikenal sebagai negara agraris memberikan peluang besar bagi usaha menengah dalam sektor pertanian dan pengolahan hasil tani. Beberapa jenis usaha yang potensial antara lain:
- Produksi pupuk organik dan pestisida ramah lingkungan
- Pengolahan produk pertanian menjadi barang siap konsumsi
- Distribusi hasil pertanian berbasis teknologi
Inovasi di bidang pertanian, seperti pertanian pintar (smart farming) juga membuka jalan baru bagi pengembangan usaha menengah.
5. Pendidikan dan Pelatihan Profesional
Meningkatnya kebutuhan akan peningkatan kompetensi mendorong munculnya berbagai lembaga pendidikan non-formal dan pelatihan keterampilan. Jenis usaha ini dapat berupa:
- Kursus bahasa asing
- Pelatihan keterampilan digital seperti desain grafis, coding, dan pemasaran digital
- Program sertifikasi profesi
Dengan dukungan platform daring, pelaku usaha dapat menjangkau peserta dari berbagai daerah tanpa batasan fisik.
6. Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Sektor pariwisata yang berintegrasi dengan ekonomi kreatif memberikan ruang bagi usaha menengah untuk berkembang, terutama dalam layanan akomodasi, kuliner, dan cinderamata. Contoh usaha menengah yang banyak berkembang:
- Homestay atau penginapan berbasis budaya lokal
- Agen perjalanan yang menawarkan paket wisata tematik
- Produksi kerajinan tangan dengan ciri khas daerah
Potensi ini semakin besar dengan adanya program pengembangan desa wisata dari pemerintah.
Tantangan yang Dihadapi Usaha Menengah
Meski peluang sangat besar, pelaku usaha menengah juga menghadapi sejumlah tantangan yang tidak bisa diabaikan, di antaranya:
- Persaingan pasar yang ketat, baik dari usaha kecil maupun perusahaan besar
- Keterbatasan akses terhadap permodalan dan teknologi canggih
- Kurangnya sumber daya manusia yang terampil
- Adaptasi terhadap perubahan teknologi yang sangat cepat
Untuk mengatasi tantangan tersebut, pelaku usaha harus mampu berinovasi, meningkatkan efisiensi operasional, dan membangun jaringan kemitraan yang solid.
Strategi Pengembangan Usaha Menengah
Agar usaha menengah mampu bertahan dan berkembang di tengah persaingan yang dinamis, diperlukan strategi pengelolaan yang tepat. Beberapa strategi penting antara lain:
1. Digitalisasi Operasional
Mengintegrasikan teknologi dalam proses bisnis, seperti penggunaan software manajemen stok, sistem keuangan digital, dan platform pemasaran daring, dapat meningkatkan efisiensi dan daya saing.
2. Inovasi Produk dan Layanan
Menyesuaikan produk dengan tren pasar dan kebutuhan konsumen akan meningkatkan nilai tambah dan loyalitas pelanggan. Inovasi tidak hanya pada produk fisik, tetapi juga pada pelayanan, sistem distribusi, hingga model bisnis.
3. Peningkatan Kualitas SDM
Memberikan pelatihan dan pengembangan keterampilan kepada karyawan akan meningkatkan produktivitas dan kualitas layanan.
4. Kolaborasi dan Kemitraan
Bekerja sama dengan pelaku usaha lain, komunitas bisnis, atau instansi pemerintah dapat membuka peluang pasar baru dan memperkuat posisi usaha.
5. Pengelolaan Keuangan yang Profesional
Membangun sistem keuangan yang transparan dan akuntabel sangat penting dalam menjaga kesehatan usaha dan memperoleh kepercayaan dari investor atau lembaga keuangan.
Jenis usaha menengah memiliki potensi besar untuk berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi, terutama di era digital yang membuka berbagai peluang baru.
Dari sektor kuliner, fashion, teknologi, hingga agribisnis, pelaku usaha menengah memiliki banyak pilihan untuk berkembang sesuai dengan sumber daya dan minatnya.
Keberhasilan dalam menjalankan usaha menengah sangat ditentukan oleh kemampuan adaptasi terhadap perubahan, inovasi berkelanjutan, serta pengelolaan yang efektif dan profesional.
Dengan strategi yang tepat dan pemanfaatan teknologi, usaha menengah tidak hanya bisa bertahan tetapi juga berkembang menjadi pemain utama dalam perekonomian nasional.