Sejarah dan Fasilitas Museum Antonio Blanco
Museum Antonio Blanco merupakan salah satu museum yang sangat terkenal di Ubud. Sebagian besar pecinta seni lukis, pasti akan menyempatkan diri untuk liburan ke Museum ini.
Hal ini karena museum ini, menawarkan koleksi lukisan dari pelukis terkenal mancanegara dan pelukis Indonesia.
Sejarah Museum Antonio Blanco Ubud
Mario Antonio Blanco merupakan pelukis keturunan Spanyol dan Amerika yang terkenal dengan karya seni menggambarkan wanita.
Pada tahun 1953, dia menikah dengan seorang penari Bali dan menggunakan istrinya sebagai model lukisan bernama Ni Ronji. Pemilik museum Blanco di Ubud merupakan seorang pria kelahiran Manila, Filipina sejak 15 September 1912.
Dia membangun sebuah rumah dan museum di atas tanah pemberian Raja Ubud dari Puri Saren, Tjokorda Gde Agung Sukawati.
Museum ini terletak di perbukitan sungai Campuhan Ubud. Setiap hari museum ini selalu memiliki pengunjung.
Sekitar 100 hingga 150 orang wisatawan mancanegara dan lokal, tertarik melihat hasil karya sang maestro. Museum Blanco Ubud ini mempunyai nilai seni yang tinggi dengan kehidupan orang Bali.
Baca juga: 4 Fakta Menarik Tentang Museum Zoologi Bogor
Penghargaan Terhadap Antonio Blanco
Antonio Blanco telah menerima berbagai macam penghargaan dari hasil karya seninya. Misalnya saja Tiffany Fellowship atau sebuah penghargaan khusus dari perkumpulan Artis di Honolulu Hawaii.
Sementara itu, dia juga menerima penghargaan Chevalier du Sahametrei di Kamboja. Bahkan, penghargaan dari presiden Soekarno dan hadiah Seni Kritik di Spanyol.
Antonio Blanco juga memperoleh penghargaan dari Raja Spanyol yang saat itu Juan Carlos I memberikan gelar “Don”.
Selain itu, mantan Presiden Soeharto dan Presiden Soekarno, juga mengagumi lukisan yang fokus pada keindahan fisik perempuan Bali.
Terdapat sekitar 300 karya seni yang tersimpan dengan rapi di museum Antonio Blanco di Ubud. Museum ini telah dibangun pada tanggal 28 Desember 1998.
Namun, Antonio Blanco telah meninggal dunia pada tanggal 10 Desember 1999 di Denpasar. Hal ini disebabkan karena memiliki penyakit ginjal dan hati. Antonio Blanco juga mempunyai empat orang anak yakni, Mario, Orchid, Cempaka, dan Mahadewi.
Dari keempat anaknya, hanyalah Mario Blanco yang sudah mewarisi bakat sang ayah. Namun, hasil karyanya menampilkan kehidupan alam dan lingkungan di sekitarnya berbeda dengan ayah.
Alamat Museum Blanco Ubud
Museum Blanco Ubud berbeda di desa Campuhan, Ubud Bali, Indonesia P.O. Box 80571. Anda bisa menggunakan peta lokasi agar lebih mudah mencapai lokasi museum.
Beberapa fasilitas sudah disediakan oleh para pengelola museum bagi wisatawan yang datang. Seperti toilet, restoran, art shop, ruang santai.
Anda hanya perlu membayar tiket Rp. 35.000 untuk pengunjung warga negara Indonesia dan bebas berkeliling di areal museum. Sedangkan, untuk para wisatawan asing, akan dikenakan biaya tiket masuk museum Blanco Ubud sekitar Rp. 100.000 per orang.
Jam operasional museum setiap hari, termasuk hari libur dan minggu, dari jam 09:00 – 17:00.
Baca juga: Museum Trowulan – Melihat Peninggalan Masa Lalu di Museum Trowulan
Fasilitas Museum Antonio Blanco
Ada beberapa fasilitas Museum Antonio Blanco yang harus Anda ketahui, yaitu:
1. Studio Sunting
Studio merupakan ruangan tempat Antonio Blanco bekerja untuk membuat lukisan. Terdapat beberapa litografi dan buku mengenai Don Antonio Blanco untuk dijual di studio.
2. Galeri Sunting
“A thing of beauty is a joy forever” sudah terukir di dinding galeri dan menandakan galeri ini memiliki keindahan seni yang diciptakan oleh Blanco.
3. Perpustakaan Sunting
Pengunjung juga sudah dipersilahkan untuk menjelajahi dunia seni dengan mengunjungi perpustakaan ini. Bahkan, sebagian besar koleksi buku adalah tentang seni dan budaya.
Museum Antonio Blanco bukan hanya tempat liburan biasa, namun di sana Anda bisa mendapatkan banyak informasi seputar seni dan bisa menambah ilmu pengetahuan.
Baca juga: Objek Wisata Eling Bening: Harga Tiket, Lokasi dan 4 Daya Tarik