Apa Itu Weton Menurut Primbon Jawa?
kontenbisnis.id – Dalam kepercayaan masyarakat Jawa, weton memiliki peran penting dalam menentukan berbagai aspek kehidupan seseorang. Konsep ini berasal dari Primbon Jawa, sebuah kitab kuno yang memuat berbagai ramalan, perhitungan, dan filosofi hidup berdasarkan pergerakan alam dan waktu lahir seseorang.
Lantas, bagaimana sebenarnya sistem weton bekerja? Mengapa hal ini masih dipercaya hingga sekarang? Artikel ini akan membahas secara lengkap tentang weton berdasarkan Primbon Jawa, mulai dari pengertiannya, cara menghitung, hingga pengaruhnya dalam kehidupan sehari-hari.
Pengertian Weton dalam Primbon Jawa
Secara sederhana, weton adalah kombinasi antara hari lahir (Senin, Selasa, Rabu, dst.) dan pasaran Jawa (Legi, Pahing, Pon, Wage, Kliwon). Dalam sistem penanggalan Jawa, kedua unsur ini digabungkan untuk menentukan karakter, rezeki, jodoh, dan bahkan nasib seseorang.
Sistem weton ini telah digunakan secara turun-temurun oleh masyarakat Jawa, terutama dalam menentukan hari baik untuk berbagai acara penting, seperti pernikahan, pindah rumah, atau memulai usaha.
Cara Menghitung Weton Jawa
Untuk menghitung weton, kita perlu mengetahui neptu dari masing-masing hari dan pasaran. Neptu adalah nilai numerik yang diberikan pada setiap hari dan pasaran sebagai berikut:
1. Neptu Hari
Hari | Neptu |
---|---|
Minggu | 5 |
Senin | 4 |
Selasa | 3 |
Rabu | 7 |
Kamis | 8 |
Jumat | 6 |
Sabtu | 9 |
2. Neptu Pasaran
Pasaran | Neptu |
---|---|
Legi | 5 |
Pahing | 9 |
Pon | 7 |
Wage | 4 |
Kliwon | 8 |
Untuk mengetahui neptu seseorang, cukup menjumlahkan neptu hari lahir dengan neptu pasaran. Misalnya, seseorang lahir pada Selasa Kliwon:
- Selasa = 3
- Kliwon = 8
- Total neptu = 3 + 8 = 11
Neptu ini kemudian digunakan dalam berbagai ramalan dan perhitungan Primbon Jawa.
Fungsi dan Makna Weton dalam Kehidupan
Dalam kepercayaan masyarakat Jawa, weton berfungsi untuk banyak hal, di antaranya:
1. Menentukan Sifat dan Karakter Seseorang
Setiap kombinasi weton dipercaya memiliki karakteristik tertentu. Misalnya:
- Orang dengan weton Rabu Pahing (neptu 16) umumnya dikenal sebagai sosok bijaksana dan berwibawa.
- Weton Sabtu Wage (neptu 13) sering dikaitkan dengan pribadi yang kuat namun memiliki tantangan besar dalam hidupnya.
2. Mencari Kecocokan Jodoh
Dalam tradisi Jawa, sebelum menikah, calon pengantin sering dihitung wetonnya untuk melihat kecocokan.
Jika total neptu pasangan memiliki makna baik dalam Primbon, maka pernikahan mereka diyakini akan harmonis. Sebaliknya, jika wetonnya tidak cocok, bisa dilakukan ritual tertentu untuk menghindari hal buruk.
3. Memilih Hari Baik untuk Acara Penting
Weton juga digunakan untuk menentukan hari baik dalam berbagai aktivitas, seperti:
- Pernikahan – Dicari hari dengan energi yang baik agar rumah tangga langgeng.
- Membuka usaha – Dipilih waktu yang dipercaya membawa keberuntungan.
- Pindah rumah – Agar penghuni rumah mendapatkan ketenangan dan keberkahan.
4. Meramalkan Nasib dan Rezeki
Dalam Primbon Jawa, neptu seseorang sering dikaitkan dengan peruntungan hidupnya. Misalnya:
- Neptu 7 – 11 → Memiliki kehidupan yang cukup stabil.
- Neptu 12 – 16 → Cenderung sukses dalam karier dan usaha.
- Neptu 17 ke atas → Penuh tantangan, namun bisa menjadi pemimpin besar.
Apakah Weton Masih Relevan di Zaman Modern?
Meskipun berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, kepercayaan terhadap weton masih kuat di kalangan masyarakat Jawa. Banyak yang masih menggunakan metode ini untuk mencari hari baik atau menilai karakter seseorang.
Namun, tidak sedikit pula yang menganggapnya hanya sebagai budaya atau tradisi yang tidak harus dipercaya sepenuhnya.
Pada akhirnya, memahami weton bisa menjadi wawasan tambahan tentang kepercayaan leluhur, tetapi keputusan hidup tetap harus berdasarkan logika dan usaha.
Baca juga: Hari Baik untuk Memulai Usaha Menurut Weton Berdasarkan Primbon Jawa
Weton dalam Primbon Jawa bukan sekadar perhitungan hari lahir, tetapi memiliki filosofi mendalam tentang kehidupan. Dari penentuan karakter hingga meramal jodoh dan rezeki, sistem ini tetap menjadi bagian penting dari budaya Jawa.
Bagi yang percaya, weton bisa dijadikan sebagai pedoman hidup. Namun, bagi yang skeptis, melihatnya sebagai warisan budaya yang menarik untuk dipelajari juga tidak ada salahnya.
Dengan memahami weton, kita bisa lebih menghargai kebijaksanaan leluhur dalam menafsirkan kehidupan dan menjadikan tradisi ini sebagai bagian dari identitas budaya Jawa yang kaya.
Referensi
- Suhartono, W. (2018). Primbon Jawa Kuno: Rahasia Perhitungan Weton dan Ramalan Hidup. Yogyakarta: Pustaka Nusa.
- Suyanto, H. (2020). Makna Weton dalam Tradisi Jawa. Surabaya: Bintang Cendekia.
- Website Primbon Jawa Online. (2024). “Weton dan Pengaruhnya dalam Kehidupan”.