Candi Jolotundo – Informasi Wisata dan Sejarahnya

Candi Jolotundo – Informasi Wisata dan Sejarahnya
Candi Jolotundo – Informasi Wisata dan Sejarahnya
Berikan Rating!

Mojokerto memang selalu menawarkan tempat wisata yang mengagumkan dan bernilai sejarah, salah satunya adalah Candi Jolotundo. Selain bernilai sejarah, tempat ini juga punya nilai estetika tersendiri yang bisa membuat para pengunjung terpukau.

Tidak banyak yang tahu kalau ternyata candi ini merupakan tempat petirtaan Airlangga yang merupakan peninggalan kerajaan. Tempat pertirtaan sendiri artinya adalah tempat ini pernah menjadi tempat pemandian di masa kerajaan.

Informasi Tempat Candi Jolotundo

Candi Jolotundo bukan hanya sebagai situs bersejarah saja, namun juga sebagai destinasi wisata oleh warga setempat. Tempat wisata ini sudah terkenal dan populer di kalangan orang sehingga banyak yang mengunjunginya termasuk yang dari luar kota.

Tidak heran bila obyek wisata ini dikunjungi oleh banyak orang, sebab tempatnya juga menyuguhkan pemandangan yang indah. Di sisi lain, hawa yang ada di sekitar sangat sejuk dan terdapat aliran air yang menyegarkan.

Lokasi obyek wisata bersejarah ini terletak di lereng Gunung Penanggungan, tepatnya di Desa Seloliman, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto. Tempatnya sangat strategis dan mudah untuk dijangkau, sehingga tidak menyulitkan orang yang ingin mengunjunginya.

Setelah tiba di lokasi wisata tersebut, para pengunjung harus membeli tiket masuk seharga Rp 10.000 untuk dewasa dan Rp 7.500 untuk anak-anak.

Setelah membeli tiket masuk, maka para pengunjung bisa berjalan ke dalam hingga menemukan gapura utama.

Gapura utama ini nantinya akan mengarahkan pengunjung ke situs candi dan petirtaan. Para pengunjung akan merasakan aura magis karena ada sepasang penjor di gapura utama.

Review Tempat Candi Jolotundo

Keunikan lainnya yang bisa Anda temui di situs bersejarah ini adalah terdapat area petirtaan yang terpisah antara pria dan wanita. Untuk wanita berada di sisi kiri, sementara untuk pria berada di sisi kanan. Dulunya tempat ini untuk mandi, namun sekarang menjadi tempat untuk membasuh muka dan kaki.

Daerah sekitar candi sendiri terdapat kolam ikan, sehingga para pengunjung bisa memberikan ikan pakan untuk menghibur diri. Selain itu, melihat ikan-ikan yang berenang juga dapat merilekskan diri sehingga bisa menikmati liburan sekaligus menenangkan diri dari kegiatan sibuk sehari-hari.

Karena Candi ini masih merupakan situs peninggalan dari Raja Udayana. Maka di tempat ini masih terdapat tempat pemujaan yang letaknya berada di atas kolam. Di sana Anda juga akan menemukan dupa lengkap dengan sesajen. Tapi ingat, tempat pemujaan ini tidak boleh Anda ganggu apalagi jika sampai merusaknya.

Apabila tempat pemujaan ini Anda ganggu atau merusaknya baik sengaja maupun tidak, maka akan ada risiko yang harus Anda akibatnya ya. Bisa jadi terkena hukuman dan sanksi dari warga daerah setempat.

Jadi ingatlah untuk mentaati aturan dan menjaga sopan santun selama berada di sana. Di sisi lain, Candi Jolotundo bukan hanya sebagai tempat pertirtaan, namun juga bisa ditemukan beberapa candi lain yang sudah tidak utuh.

Candi-candi tersebut sudah berbentuk kepingan-kepingan yang dulunya berfungsi sebagai tempat pemujaan.

Kelebihan lain yang bisa Anda dapatkan dari obyek wisata candi bersejarah ini adalah pemandangannya masih asri. Karena masih penuh dengan pepohonan rimbun dan hijau, sehingga cocok apabila Anda ingin menenangkan diri di sana.

Pepohonan dan suasana yang masih hijau serta rimbun menjadikan hawa di sekitarnya menjadi sejuk. Di tempat ini Anda juga bisa menemukan beberapa gazebo yang bisa Anda gunakan untuk tempat rehat dan beristirahat sejenak di kala lelah.

Candi Jolotundo bukan hanya situs bersejarah yang menarik untuk Anda kunjungi saat ingin melepas lelah. Namun juga bisa menjadi wisata sejarah yang dapat menambah ilmu pengetahuan.

You might also like