Cara Mengatasi Krisis Tahun 2023 Beserta Penjelasannya

Berikan Rating!

Dengan ulasan tentang cara mengatasi keadaan darurat 2018

Emergency Arrival Safe 2018 – LecturerOnline ini akan membahas bagaimana menghadapi keadaan darurat di tahun 2018. Tahun 2018 akan terlihat banyak perubahan, mulai dari sektor keuangan atau ekonomi. Banyak orang diharapkan lebih memilih belanja online daripada belanja di mal, pasar, dll.

Deklarasi keadaan darurat 2018

Tahun 2018 bukanlah tahun yang mudah. Tidak hanya munculnya silent kompetitor yang merambah langsung ke rumah pelanggan tanpa melalui saluran tradisional (traditional distribution channel), tetapi juga secara online.

Smartphone routing digital atau online memungkinkan produk menembus langsung di depan konsumen, ekonomis (lebih efisien) dan tidak terlihat oleh pesaing.

Tantangan penghancuran tak terhindarkan, dan pabrik-pabrik lama, para petahana yang tidak mau berubah, terkena dampak langsung.

Online membuat semua produk jauh, tidak ada jarak di bumi, tidak ada perantara antara orang, produsen dan pelanggan lebih dekat, dan barang dari luar negeri mudah di tangan kita. kamu bisa menyeberang.

Inilah pasar modern (disruptive market) yang lebih efisien, sederhana dan tentunya ekonomis (biaya distribusi atau pemasaran lebih hemat).

Gejolak ini telah menyebabkan pengecer besar dan petahana merusak atau mengatur ulang strategi mereka (Mentari, Ramayana, Debenhams, Lotus, CROCs, Blue Bird, dll.).

Regulator dan otoritas ingin melepaskan semuanya dan melindungi pihak lama. Semuanya salah karena kekacauan tidak bisa dihindari.

Mantan pemain (incumbent) bingung karena perubahannya terlalu cepat, dan sulit untuk menghadapi masalah yang mendalam (giant sleep) yang tidak ingin mereka ubah.

Selain disrupsi, khususnya di kelas bisnis, 2018 akan membawa bisnis rollercoaster yang curam (naik turun dan volatilitas).

Idul Fitri mengalami masa liburan ditambah jadwal acara yang akan menyebabkan pasar melambat.

Jumlah hari libur di tahun 2018 diawali dengan libur natal dan tahun baru. Ini akan benar-benar memulai keefektifan pekerjaan baru pada pertengahan Januari 2018, ketika target baru ditetapkan dan anggaran terbaru disetujui. tertangkap.

Liburan baru-baru ini, eh! Itu dijadwalkan akan tersedia selama Tahun Baru Imlek (Tahun Baru Imlek) pada pertengahan Februari.

Pemasaran baru berlaku mulai minggu ke-3 Februari 2018 hingga awal bulan puasa Mei 2018 (hanya 3 bulan). Mood) tentu saja lambat (tapi kuliner).

Selain itu, libur Idul Fitri ditambahkan dari 14 hingga 20 Juni 2018, dan BBN (sebutan lain untuk bulan yang tidur larut malam) ditambahkan karena Piala Dunia FIFA, yang berlangsung dari 14 Juni hingga 15 Juli. itu berlanjut. sebulan penuh).

Rasa kantuk dan lesu, ditambah dengan pilkada serentak di 171 kota atau daerah di Indonesia pada 27 Juni 2018, menyerang karyawan di saat pasar belum membaik dengan baik.

Yang pasti akan menambah drama kampanye yang mengiringi pesta untuk menghangatkan suasana, terutama di media sosial dan berita online.

Usai Pilkada dan Piala Dunia Sepak Bola, kita kembali hadir di perhelatan terbesar Asia, Asian Games ke-18, dari 27 Agustus hingga 3 September 2018.

Yang utama adalah jika implementasi berjalan buruk, atau jika hasil pendapatan tim Indonesia mempengaruhi suasana dan keamanan media sosial, karena semuanya terasa atau berbau “PILPRES”, yang utama adalah banyak kemungkinan Ada media sosial.

Oktober akan ada pertemuan IMF dan Bank Dunia di Bali pada 8-14 Oktober, ditambah dengan garis tanggal Brexit (Inggris meninggalkan UE) yang akan berdampak nyata pada situasi keuangan Indonesia. Diwarnai oleh geopolitik tempat pertemuan berlangsung.

November dan Desember 2018 mulai memanas dengan capres dan cawapres serta perencanaan PILPRES 2019.

Di sini tentunya ada campaign war (termasuk black campaign) dan masih banyak lagi.

Pada 2018, akan ada isu lain: agenda di arena ekonomi dan politik domestik atau global yang secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi ekonomi dan pasar domestik.

Dengan ulasan tentang cara mengatasi keadaan darurat 2018

Nah, berikut ikhtisar singkat tentang cara menghadapi keadaan darurat di tahun 2018. Semoga mudah dan menyenangkan untuk dipahami.

Bagaimana Anda melewati semua ini?

Mendorong saja tidak cukup.

Yang Anda butuhkan adalah perubahan bentuk.

Pertama, jangan bermain (melawan) jika dunia sedang berubah dan tantangan semakin berat (perubahan itu wajar).

Kedua, perubahan pola pikir dimulai dari diri kita sebagai karyawan atau pelaku di bidang bisnis.

Ketiga, memiliki growth mindset dengan cara pandang ingin berkembang, berani update, praktek, dan meninggalkan cara lama yang sudah tidak efisien lagi (iterasi).

Yang keempat adalah pidato dua, yang berarti kreatif dan inovatif (mengganggu).

Sebenarnya, Anda tidak perlu terlalu takut. Karena manusia adalah manusia yang sangat mudah beradaptasi dan mereka selalu memiliki cara untuk menghadapinya.

Mari bersiap menghadapi keadaan darurat tahun depan…

You might also like